10 November 2009

Ceritera Seorang Guru dan Siswa2nya yang menggemaskan

Untuk teman-teman MP yang belum tahu, saat ini saya bekerja sebagai guru SMP di sebuah sekolah swasta di Tanggerang. Setelah saya menjalaninya selama 3 taon ini, jadi guru itu ternyata seru. Sumpah, saya enggak boong, kamu bisa menemui beberapa macam karakter anak dari yang paling imut sampai yang paling amit-amit. yah untuk yang belom punya anak bekerja dengan bocah-bocah cilik ini sekalian belajar jadi orang tua gitu....

Saya punya beberapa siswa yang berkarakter langka dan perlu di lestarikan sama lembaga-lembaga purbakala terkait (hehehe berlebihan yah??). eh tapi bener loh saya memang bertemu dengan beberapa siswa menarik yang menurut saya sih butuh perhatian extra. FYI: sekolah saya adalah sekolah swasta yang katanya active learning, billingual (bahasa indonesia dan bahasa kebo bule) dan sangat perhatiaan sama setiap siswanya. (secara biaya masuk SMP disini sekitar 25 jutaan dan bayaran bulanannya sekitar 500 ribuan).

baiklah teman-teman sesama penghuni MP, tanpa perlu berpanjang lebar dan lama-lama postingan saya ini enggak jelas, sekarang saya akan membagi pengalaman saya menghadapi siswa-siswa "Unik" menurut saya ini.

Kita mulai dari Rezky. Siswa kelas 7, masa SD dihabiskan dengan suksesnya di Al-Azhar. Rezki pada awalnya adalah anak yang biasa saja, periang, lucu, suka menyanyi, rajin menabung juga tidak sombong (Loh??), ketika kelas 6 ibunya tercinta meninggal. Ia memang anak yang dekat dengan ibunnya, begitu penuturan ayahnya. Masalahnya dimulai dari sini, sejak kepergian ibunya tercinta, Rezki menjadi sangat pendiam, pemurung, penyendiri. Rezki lebih sering menarik diri dari teman-temannya. Ketika jam istirahat, ia lebih suka duduk menyendiri disudut kelas tanpa memperdulikan teman2nya.

saking pendiamnya, bisa dihitung berapa kata ia ucapkan satu harinya. Ia lebih suka menggunakan bahasa tubuh untuk berkomunikasi. saya sejujurnya sangat prihatin dengan anak kecil yang satu ini. sejak awal masuk sekolah, saya sudah berusaha untuk mengajak ia berbicara sampai saat ini. emang sih sudah mulai berubah sedikit demi sedikit. sekarang ia sudah mulai tersenyum kalau saya menggodanya. sejak pertama kali saya melihatnya alhamdullilah saya mulai mengerti bahasa tubuh yang sering ia gunakan seperti mengangguk sekali berarti iya dan menggeleng sekali berarti tidak (heheheh).

teman-teman... sampai saat ini saya sudah selalu berusaha dan mencoba memberikan ia motivasi sampai berusaha berbicara dengan berbagai bahasapun sudah saya lakukan seperti bahasa Klingon, Bahasa Martian, Bahasa Elf. tetap saya tidak bisa membuatnya berbicara banyak dan terbuka. ayahnyapun sering lapor kalau di rumah ia sering mengunci diri dalam kamar. sampai saat saya menulis postingan ini sih saya baru sampai mencoba untuk bercanda dengannya. Namun misi saya sesungguhnya ialah....jreng-jreng-jreng*background music playing* membuat ia berbicara, terbuka dan sukur-sukur sih kembali riang... cuit...cuit. eniwai, apakah diantara teman-teman ada yang punya saran atawa pengalaman??? sok atuh dibagi...

24 Agustus 2009

Automatic Drinking Machine

Untuk yang Pernah mampir di halte transjakarta, terutama di halte kampung melayu dan dukuh atas dua, pasti udah melihat mesin minuman otomatis. Kren yah... bayangan saya waktu melihat mesin itu pertama kali... "My dream come true..." saya sering melihat mesin otomatis kaya gitu di pelem-pelem hollywood, saya sering membayangkan jalan-jalan protokol atau fasilitas umum kaya halte atau sarana ibadah bahkan sekolah di jakarta punya alat gituan. jaman gini emang semuanya harus otomatis.

kembali ke halte trans jakarta...pas turun dari dukuh atas 2, saya melihat masin otomatis beserta minuman segarnya teronggok di halte. karena haus, saya datengin itu mesin, dan dengan gaya sok tau, saya baca dikit manualnya. lalu......weks!!!!! ada mbak-mbak cantik datengin saya bilang gini "Mau beli minum apa mas... tiketnya sama saya, tar saya yang ambilin" saya langsung nyengar nyengir sendirian, saya pikir saya bisa melakukannya sendiri, ternyata ada petugasnya toh...

otak usil dan kritis saya mulai berulah..."Kenapa enggak di pasang aja lemari minuman yang biasa dengan pintu buka tutup biasa, kalau memang harus pake operator.... bukannya mesin kaya gituan lebih murah???

dasar indonesia... mau canggih tapi belum siap...

09 Agustus 2009

bosan lagi

menyebalkan, hidup saya sangat rutin. tiap hari selalu sama enggak ada perubahan. bangun pagi, bersiap untuk kerja, sampai jam 4 bekerja lalu pulang kerumah. berangkat ditemani macet dan pulang di anterin macet juga. tiap hari ketemu manusia yang sama.... apa saya butuh liburan??? tapi liburpun sama, selalu penuh dengan rutinitas. hari ini saya memang lagi berontak...bangun sengaja siang, tak perduli istri tercinta terus menggoyang-goyangkan badan untuk membangunkan saya. berangkat sengaja sangat siang agar sampai tempat bekerja siang, biar kena marah sama bos.

bosan!!!!

saya bosan
bosan jadi Guru
bosan jadi suami
bosan menjadi bahagia
bosan hidup dalam masalah
bosan berpura-pura bahagia hanya untuk membahagiankan seseorang
bosan berpura-pura sedih agar orang tahu saya bisa juga sedih
bosan menjadi manusia dengan segudang idealisme
bosan jadi tukaang kritik
bosan beraada di kelas dengan anak-anak polos ingusan
bosan berbasa-basi yang enggak perlu

SAYA MAU JADI UDARA SAJA.................

23 Maret 2009

Biduan

Syahdan pada suatu waktu diruang maha guru...saya mencuri dengar percakapan tentang teman sejawat tentang persiapan pentas sabtu nanti... tentang anak-anak spesial yang ditempatkan sebagai para biduan. konon menurut cerita; mereka adalah anak-anak yang tidak masuk dalam kategori adegan manapun, tak kurang akal... Tuanku Sutradara menempatkan mereka dalam posisi mengharukan jua membanggakan... sebagai biduan pentas. mereka akan menyanyikan syair-syair iindah yang di ciptakan para leluhur dulu. untuk membantu mereka telah disiapkan tiga bidadari yang ditugaskan dewata untuk membantu kami....lucu melihat mereka bersyair... dengan gaya mereka yang kaku, kadang sumbing, gaya mereka yang sepertinya ogah-ogahan....tapi tanpa mereka apalah jadinya???

19 Maret 2009

Great Teacher Onizuka

tujuh tahun yang lalu... teman saya menawarkan saya untuk jadi dosen. weleh-weleh weleh... saat itu adalah kesempatan yang buagus banget dan sayang banget dilewatin. tanpa pengalaman dan modal nekat, saya bilang YA...

seminggu sebelum ngajar, saya mikir... gimana cara ngajarnya yah???, lalu terlintaslah satu nama...GTO. (he he he. ternyata hobi baca komik sama nonton animasi berguna juga) komik tentang guru SMU yang mantan preman, jago karate, keren, otak ngeres...dah lama ini komik menjadi bacaan favorit saya, saya memakai Onizuka sebagai role mode saya minus otak ngeresnya.....apalagi keseharian saya yang emang doyang bercanda seneng bikin orang ketawa dan senang mentertawakan kebodohan dan kesialan diri sendiri.

bravo...gaya ngajar saya berhasil.... awalnya mereka bingung liat dosen yang sangat gak jaim, mau membaur dengan mereka, makan di kantin siswa, ketika diluar kampus saya selalu memposisikan diri saya sebagai diri sendiri, they can call my name without Sir,...saya berhasil memikat mereka dan masuk kekehidupan mereka. saya tau banyak kehidupan pribadi siswa yang enggak diketahui dosen lain.


18 Maret 2009

First Love

kemarin di kelas 7 saya memperdengarkan lagu "First Love" dari nikka costa yang liriknya seperti ini

Ev'ry one can see
There's a change in me
They all say I'm not the same
Kid I used to be
Don't go out and play
I just dream all day
They don't know what's wrong with me
And I'm too shy to say
It's my first love
What I'm dreamin' of
When I go to bed
When I lay my head upon my pillow
Don't know what to do
My first love
Thinks that I'm too young
He doesn't even know
Wish that I could show him
What I'm feelin'
'cause I'm feelin' my first love
(instrumental)
Mirror on the wall
Does he care at all
Will he ever notice me
Could he ever fall
Tell me teddy bear
Why love is so unfair
Will I ever find a way
An answer to my prayer
For my first love
What I'm dreamin' of
When I go to bed
When I lay my head upon my pillow
Don't know what to do
My first love
Thinks that I'm to young
He doesn't even know
Wish that I could show him what I'm feelin'
'cause I'm feelin' my first love
My first love

saya akui liriknya emang indah dan kayaknya lagu ini sesuai dengan tingkat mereka yang masih ABG. di ending kelas saya bilang gini..
"Saya yakin diantara kalian pasti pernah merasakan cinta pertama, atau mungkin belum. kalian harus ingat...jatuh cinta adalah anugrah, hadiah dari Allah untuk umatnya. it is normal... tapi... punya pasangan adalah tanggung jawab yang sangat besar, karena kalian sudah dianggap sangat dewasa. setelah saya ceramah dan sok wise buanget.. ada seorang siswa bertanya "Maksud Mr. apa???"
gubrakkkkkkk ternyata mereka tetap masih anak kecil

10 Maret 2009

a journey to tjirebon

Sabtu sampai senin kemarin aku kecirebon, ke tanah leluhur calon istri. starting point aku awali dari karawang menjemputnya di tempat kejanya. perjalanan dari karawang 4 jam, kami naik bis Sahabat yang sangat tidak bersahabat. bisa dibayangkan... kondektur seenak saja menaikan tarif, tarif normal yang cuman 30 ribu bisa sampai 60 ribu!!! ternyata di bis ini para penumpang yang sudah terbiasa memiliki kebiasaan menawar. Main tarik-tarikan urat leher sampai harga terkecil. kalo tau kaya gini, dari pada capek mending naik kereta aja deh, tarif udah jelas.

ini adalah perjalanan pertama ke cirebon, kota yang unik...dalam satu daerah kamu bisa menemukan 2 bahasa lokal, sunda dan jawa, sampai disana sekitar jam 13:00, karena enggak mau langsung kerumah mertua, kami memutuskan untuk jalan-jalan sebentar ( sekalian untuk menguatkan mental bertemu her big family), kebetulan dan sangat disengaja, karena tuntutan pekerjaan yang deadlinenya selasa ini, aku bawa notebook kesayangan. tadinya sih mau main sebentar window shoping ke batik Rusmi, tapi karena udara panas banget ya udah kami ngadem dulu di mall terbesar di cirebon, namanya Garage Mall,teman-teman...ini mall baik banget. untuk sebuah kota bernama cirebon fasilitas yang diberikan kepada pengunjung termasuk baik. disetiap lantai disediakan free wifi... setelah keliling sebentar untuk cari tempat minum dan internetan sebentar.

setelah satu jam ngenet, kami kerumah...well ternyata saya benar-benar berada didesa. lokasi rumahnya jauh dari keramaian kota, dari GArage mall kami harus berganti angkot 3 kali, tempatnya sejuk, kemegahan gunung cireme terlihat jelas disana, enggak dingin-dingin banget sih tempatnya karena memang bukan dikaki gunung. satu hal yang langsung terasa begitu ada disana...axis saya blank!!! satu-satunya operator yang bisa diterima disana hanya Telkomsel, tidak ada warnet disana, penjual dvd film, angkot hanya sampai jam 6 sore... setelah itu seperti kota mati... sunyi sekali. kehidupan disana terasa lambat sekali...tidak sepeti dijakarta yang selalu dikejar waktu. Man!!! ini tempat bagus banget buat kamu yang mau menyendiri, dijamin enggak akan ketemu yang namanya hotspot area, warnet, mall, kafe. jujur saya merasa terisolasi disana... even saya enggak bisa buka facebook, mau gimana lagi terpaksa dinikmati.

sebelum sabtu saya sudah coba browing di paman Google semua tentang cirebon, terutama makanannya, olala... ada beberapa target yang harus saya cicipi disana. serabi telur, empal gentong, nasi jamblang.

serabi telur

adalah serabi biasa namun enggak pakai kuah santan dan gula, di ketika serabi setengah matang duatasnya diberi telur ayam. makan satu aja udah kenyang banget, biasanya dimakan bersama tempe goreng

nasi jamblang
ini kayaknya nasi kucingnya cirebon deh. nasinya sedikit dan lauknya bervariasi tapi harganya murah banget. kelebihannya kayaknya ini nasi dimasak didalam daun jati

empal gentong
ni dia nih... makannan yang langsung bikin saya jatuh cinta.rasanya perpaduan antara tongseng dan soto kali ya... yang pasti asli enak banget. dimasak didalam gentong. sambelnya cabe kering. sepertinya ini akan menjadi makanan wajib kalau kecirebon...empal gentong...mizz u very much

sabtu memang saya jadwalkan untuk wisata kuliner, dan jalan-jalan melihat keindahan batik Rusmi, minggunya rencana kami adalah wisata masa lalu, perjalanan menelusuri tiga keraton cirebon. kacirebonan, kasepuhan, kanoman

KERATON

Perjalan pertama dimulai dari Kacirebonan, tempatnya kecil, ketika kami kesana beberapa abdi dalem sedang mempersiapkan untuk acara panjang jimat yang digelar esoknya, sepertinya keraton ini jarang dikunjungi, ini dibuktikan dengan sapaan pertama ketika kami memasuki gerbang keraton dari seorang abdi dalam "Kalian mau bertemu kanjeng Pangeran?? kebetulan beliau sedang ada??"
Kami bedua tersenyum, lalu "tidak kami hanya pengunjung, kami hanya penikmat bangunan bersejarah ini, ini dibuka untuk umum kan??"
abdi dalam yang menyapa kami adalah Pak Nuno, begitu ia memperkenalkan namanya,ia sangat ramah, dengan senang hati ia mempersilahkan kami untuk menjelajahi area ini. dari halaman kami melihat di pendopo utama, penduduk lokal berjalan sambil berjongkok kearah pangeran. suatu pemandangan yang hanya kami lihat di film saur sepuh. PAk nuno lalu membawa kami kemuseum kecil di bagian kanan keraton, museum uni menyimpan perangkat gamelan dari bad ke 17 yang hanya dipakai untuk acara tertentu saja. begitu masuk kedalam museum, aroma melati yang entah dari mana datangnya langsung menyergap kami. suasana di sisni begitu mistis.

perjalanan kami lanjutkan ke keraton kasepuhan dan kanoman yang jaraknya sektar 200 meter dari kacirebonan. sayang dua keraton ini sangat kumuh, tidak seperti yang saya bayangkan, terutama kasepuhan yang merupakan keraton terbesar. keindahan keraton ini dipenuhi oleh pedagang kaki lima. belum lagi arus keluar dan masuk pengunjung yang tidak teratur ditambah dengan pungutan liar yang disetiap gerbang. kalau menurut pacar saya, pedagang kaki lima ini hanya membeludak di event event tertentu saja. di kasepuhan saya menemukan area 7 sumur keramat, banyak pengunjung yang sengaja mengambil air tersebut untuk dibawa pulang. ini petama kalinya saya melihat orang berebutan mengambil air sumur. area ini dikelilingi oleh batu-batu tua yang sudah sangat berlumut. bau kemenyan merebak dimana-mana. karena banyaknya pengunjung akhirnya saya segera pulang meninggalkan area keraton. tapi saya berjanji, suatu saat di hari biasa saya akan datang lagi dan mengambil gambar disini

PERAMAL
di area sekitar kasepuhan dan kanoman banyak bertebaran peramal nasib, iseng-iseng saya mencoba kebertuntungan.
"Pak...berapa sekali ramal???"
"Terserah adek...seiklashnya aja"

*****
lima menit kemudian...

"Rejeki adek bagus...tapi ada satu yang menghambat, tau gak??"
"Enggak..."
"diatas puser adek ada tahi lalat. mau dibuktikan engak??? coba dibuka bajunya?"
"Enggak mau ah..malu."
"Tidak apa-apa atuh, sedikit aja."
"Enggak ah aurat"
"Dikit aja,"
"enggg iya deh"
"tu kan ada, ini yang menghambat rejeki adek"
"emmmmm itukan bekas cacar saya, bukan tahi lalat"
"Udah sekarang gini... mau dihilangkan gak balanya,, mana sini tanganya. ikutin bapak ya???"
komat-kamit...si bapak peramal mengoleskan saya minyak yang baunya enggak enak, kaya minyak sayur "Coba liat berasap gak tangannya??, itu artinya balanya sudah bapak hilangkan."
dengan polosnya "Enggak ada pak asapnya."
"Coba diperhatikan lagi, masa enggak ada."
"emang enggak ada..."
dengan wajah kesal "Coba adek perhatikan lagi... ada gak??"
Sangat terpaksa "Eng... iya deh ada."
"Nah!!! gitu dong. sekarang gini adek, maharnya 30 ribu aja, dan tolong jangan ditawar"
"ih...Bapak curang...tadi katanya seiklasnya aja...koq kasih tarif, gini aja deh, saya cuman punya uang 5ribu, mau gak... sisanya buat makan, masa bapak tega saya diramal abis itu kelaperan. penyiksaan itu namanya"
"hhhh... ya udah gak papa."
"he-he-he... semoga bapak panjang umur, murah rejeki dan selalu bahagia." saya langsung buru-buru pergi meninggalkan bapak peramal yang wajahnya mulai dongkol abiez...

JAKARTA

senin pagi saya kembali kejakarta... kembali kekehidupan yang selalu dikejar waktu, kemacetan, bisingnya bunyi kelakson...rutinitas yang membosankan. petualangan selanjutnya saya ingin ke Puncak Bromo. ingin melihat terbitnya matahari dari sana. saya harus mulai nabung dan mengumpulkan banyak informasi tentang Bromo serta suku Tengger ... Bromo, wait for me...

23 Februari 2009

derita jaadi guru

selasa... yuck.... hari yang membosankan. sodara-sodara...setiap selasa saya harus ikutan rapat guru!!! rutinitas yang sama... lesson plan...masalah siswa...kenakalan siswa.... de el el el. hari ini seperti hari sebelumnya yang makin numpuk, kami harus menghadapai para siswa yang mulai mengalami masa puber. mereka yang mulai jatuh cinta jadi kami harus mengarahkan bagaimana mereka agar bercinta yang sehat tidak menjurus pada free sex (O M G!!!!), siswi perempuan yang pakaiannya mulai terbuka atau sengaja dibuka, mereka yang enggak pakai pakaian dalam, baju dan celana ketat (...yuck disguisting), kejadian berciuman sepasang siswa ingusan di toilet (kaya enggak ada tempat lain aja...) siswa pria yang mulai menonton pelem dewasa (God...they already watched Miyabi !!!), prilaku pelecehan seksual siswa pria pada siswi perempuan

pusing!!!!! kami para guru harus bekerja keraas menyadarkan mereka namun mereka seperti tidak peduli atau tidak menganggap kami ada??? teman-teman... kami itu lahir lebih dulu dari kalian... bukannya mau sombong dan sok tau, tapi hal yang kalian lakukan dulu pernah kami lakukan...dan itu tidak ada manfaatnya....

kebayang bagaimana repotnya orang tua mereka mengurus anak-anaknya yang nuakal-nuakal...

Ponari dan Batu Ajaibnya

tadi pagi sebelum berangkat kesekolah saya melihat tayangan tentang si anak ajaib Ponari. saya jadi teringat tentang opini Emha Ainun Najib di Koran Tempo Sabtu minggu lalu. dia bilang sebenarnya yang nyembuhin Orang-orang bukannya batunya tapi Allah melalui perantara Ponari. memang musyrik kalau percaya batu itulah yang menyembuhkan orang. sama dengan orang yang percaya dokter bisa menyembuhkan orang (mungkin saya salah satu orang ini) itu juga musyrik...dokter tidak bisa menyembuhkan orang, tapi Allah dengan perantara dokter. Emha melanjutkan, tentang kisah nabi Musa yang membelah lautan, sebenarnya yang sakti bukannya tongkat saktinya... tapi Allah yang sakti. kalau untuk kedua kalinya dengan kehendak Musa membelah lautan dijamin enggak akan bisa. jangankan tongkat... kalau cuman di kedipkan mata saja Allah bisa melakukannya.

Tentang benar atau tidaknya kesaktian batu Ponari... saya setuju dengan pendapat Emha...sudah seharusnya kita melihat hal-hal gaib tersebut dengan logika agama, tidak dengan logika sains yang akanmembuat kita atheis...