29 Oktober 2008

ghost


Percaya hantu?? Tulisan ini khusus untuk kamu yang enggak percaya hantu. Percayalah mahluk itu ada. Saya yang penakut ini, mau enggak mau harus mengakui kalau mereka ada setelah masuk tempat kerja yang haunted. Pernah kebayang berada ditempat seperti ini?? saya akan berbagi.
Minggu pertama saya bekerja, saya disambut oleh wewangian melati yang hanya saya sendiri yang menciumnya, dan setelah saya selidiki tertanya itu adalah ritual umum yang dilakukan “Penghuni” tempat itu untuk karyawan baru. Beberapa teman sempat dihadapi beberapa penampakan yang katanya menyeramkan.
Tau orbs? Itu loh cahaya/titik putih yang suka kita dapatkan ketika kita mengambil gambar ditempata yang berhantu. Hampir disemua ruangan dikantor saya, dipastikan akan mendapatkan penampakan seperti itu. Saya bekerja di sekolah swasta yang punya kolam renang. Menurut karyawan yang merupakan orang asli disana, lokasi kolam renang bekas kuburan tua.
Saya tetap belum begitu percaya saja dengan cerita-cerita seperti itu, sampai saya melihat foto yang baru saja diambil oleh teman saya ketika ada acara pelantikan pengurus osis.



Coba lihat bentuk seperti kera didekat ring basket. ada yang bisa memberikan penjelasan logis???

27 Oktober 2008

can i borrow $25 please??



ini dapet fowarding dari email teman, sorru belum di edit. lumayan untuk mengingatkan kita
A man came home from work late, tired and irritated,
to find his 5-year
old son waiting for him at the door.
> >>>> >
> >>>> > SON: 'Daddy, may I ask you a question?'
> >>>> >
> >>>> > DAD: 'Yeah sure, what it is?' replied the
> >>>> man.
> >>>> >
> >>>> > SON: 'Daddy, how much do you make an hour?'
> >>>> >
> >>>> > DAD: 'That's none of your business. Why do
> >>>> you ask such a thing?' the man
> >>>> > said angrily.
> >>>> >
> >>>> > SON: 'I just want to know. Please tell me, how
> >>>> much do you make an hour?'
> >>>> >
> >>>> > DAD: 'If you must know, I make $50 an hour.'
> >>>> >
> >>>> > SON: 'Oh,' the little boy replied, with his
> >>>> head down.
> >>>> >
> >>>> > SON: 'Daddy, may I please borrow $25?'
> >>>> >
> >>>> > The father was furious, 'If the only reason you
> >>>> asked that is so you can
> >>>> > borrow some money to buy a silly toy or some other
> >>>> nonsense, then you
> >>>> > march yourself straight to your room and go to bed.
> >>>> Think about why you
> >>>> > are being so selfish. I don't work hard everyday
> >>>> for such childish
> >>>> > frivolities. '
> >>>> >
> >>>> > The little boy quietly went to his room and shut the
> >>>> door.
> >>>> >
> >>>> > The man sat down and started to get even angrier
> >>>> about the little boy's
> >>>> > questions. How dare he ask such questions only to get
> >>>> some money?
> >>>> >
> >>>> > After about an hour or so, the man had calmed down ,
> >>>> and started to
> >>>> think:
> >>>> >
> >>>> >
> >>>> > Maybe there was something he really needed to buy
> >>>> with that $25.00 and he
> >>>> > really didn't ask for money very often The man
> >>>> went to the door of the
> >>>> > little boy's room and opened the door.
> >>>> >
> >>>> > 'Are you asleep, son?' He asked.
> >>>> >
> >>>> > 'No daddy, I'm awake,' replied the boy.
> >>>> >
> >>>> > 'I've been thinking, maybe I was too hard on
> >>>> you earlier' said the man.
> >>>> > 'It's been a long day and I took out my
> >>>> aggravation on you. Here's the
> >>>> $25
> >>>> > you asked for.'
> >>>> >
> >>>> > The little boy sat straight up, smiling. 'Oh,
> >>>> thank you daddy!' he
> >>>> yelled.
> >>>> > Then, reaching under his pillow he pulled out some
> >>>> crumpled up bills.
> >>>> >
> >>>> > The man saw that the boy already had money, started
> >>>> to get angry again.
> >>>> >
> >>>> > The little boy slowly counted out his money, and then
> >>>> looked up at his
> >>>> > father.
> >>>> >
> >>>> > 'Why do you want more money if you already have
> >>>> some?' the father
> >>>> > grumbled.
> >>>> >
> >>>> > 'Because I didn't have enough, but now I
> >>>> do,' the little boy replied.
> >>>> >
> >>>> > 'Daddy, I have $50 now. Can I buy an hour of your
> >>>> time? Please come home
> >>>> > early tomorrow. I would like to have dinner with
> >>>> you.'
> >>>> >
> >>>> > The father was crushed. He put his arms around his
> >>>> little son, and he
> >>>> > begged for his forgiveness.
> >>>> >
> >>>> > It's just a short reminder to all of you working
> >>>> so hard in life. We
> >>>>
> >>>> > should not let time slip through our fingers without
> >>>> having spent some
> >>>> > time with those who really matter to us, those close
> >>>> to our hearts. Do
> >>>> > remember to share that $50 worth of your time with
> >>>> someone you love.
> >>>> >
> >>>> > If we die tomorrow, the company that we are working
> >>>> for could easily
> >>>> > replace us in a matter of hours. But the family &
> >>>> friends we leave behind
> >>>> > will feel the loss for the rest of their lives.
> >>>> >
__._,_.___ Messages in this topic (1) Reply (via web post) | Start a new topic

Jadi Guru

Saya mulai bekerja sejak tahun 2001. Pekerjaan pertama saya guru privat, lalu 2 tahun kemudian beralih menjadi penjaga toko yang bertahan hanya 3 bulan, setelah itu lamaran saya sebagai dosen diterima. Mulai 2004 selama dua tahun saya menikmati jati diri saya sebagai dosen bahasa Inggris. Saya mengajar mahasiswa bahasa Inggris, administrasi dan bagian yang paling saya suka yaitu sekretaris.

Kelas pertama saya siswanya 80 orang. Unexpected memang, karena bayangan saya paling banyak 20 seperti suasana dalam kelas kuliah saya. Saya masih ingat rasanya shock menjadi perhatian mata sebanyak itu. Untung karena pengalaman organisasi yang menempa saya untuk berhadapan dengan orang, situasi seperti itu bisa saya tangani dengan cepat. 2 tahun membuat saya belajar banyak karakter cucu adam ini. ada yang penjilat, yang senang memuji dosen HANYA ketika mau ujian, ada yang sok baik hati tapi dibelakangnya busuk, namun banyak juga yang berhati malaikan bahkan peri (sweet…)

Lalu saya menjadi IT, hobi saya dibidang komputer dan kemampuan troubleshooting software dan hardware, menjadi bekal untuk bidang ini. perlahan tapi pasti saya belajar banyak hal, kemampuan saya bertambah. Setahun saya dibidang ini. dan sekarang saya kembali menjadi guru. Tapi kini turun pangkat, saya mengajar SMP. Seperti anak kecil yang menemukan mainan baru, saya sangat semangat untuk explore bidang ini. bekerja dengan anak remaja menuntut saya untuk lebiih kreatif. Ternyata mereka baru mau belajar setelah saya beri game. Entah apa pekerjaan saya selanjutnya, tapi saat ini saya masih ingin explorasi

26 Oktober 2008

Menjadi Cerpenis

Ketika kuliah dulu, saya sempat menjadi cerpenis. Walau tidak pernah saya publikasi, tapi saat itu saya nulis cerpen. Saat itu saya enggak punya komputer dan untuk menulis saya menggunakan komputer kampus kadang saya kerumah kakak saya yang sudah menikah dan saya mengetik disana. Saat itu impian saya ya… menjadi cerpenis. Ide saya ketika itu mengalir deras bak aliran sungai ciliwung sebelum tercemah limbah dan sampah. Apapun bisa jadi ide. Lalu ketika saya mulai kuliah sambil kerja sejak semester 5, saya mulai jarang nulis dan samp;ai saya lulus saya tidak pernah lagi nulis cerpen.

Sekarang saya sudah lama lulus dan sejak 3 bulan lalu baru beli laptop sendiri (akhirnya J)tiga bulan yang lalu salah satu niat mulia saya adalah mulai menulis lagi, namun sampai saat ini, tak satu idepun mengalir. Jadi… kemana bakat menulis saya dulu???

MIGRASI KE LINUX TAPI…



Sejak pertama kali mengenal linux di kumandangkan oleh pecinta open source tahun 1999, sebenarnya saya sudah lama ingin mencicipi OS yang berlogo pinguin ini. memang seperti kebanyakan pengguna komputer di alam raya ini, Ms. Windows bukan menjadi nama yang asing lagi. Tampilannya yang user friendly, kompabilitasnya dengan sejumlah softwares ternama seperti adobe, corel serta berbabagai vendor game. Membuat Windows yang bikinan Om Bill Gates tersebut mendominasi.

Dulu awal-awal penampakan Linux di alam raya komputer memang belum sangat user friendly, dari instalasinya yang rumit, belum tersedianya kompabilitas dengan mouse, sekarang tidak lagi. Linux mulai beragam, kita bisa memilih beragam distro, bahkan yang taste seperti windows pun ada. Setahu saya distro yang populer seperti Ubuntu, Suse, debian, Mandriva sering di pergunakan oleh pecinta linux. Untuk yang suka windows vista ada Linux Vixtra yang tampilannya mirip banget Windows Vista. Namun dengan bebagai keunggulan linux.

Pemerintah indonesia sedang hobi-hobinya merazia pemakaian software bajakan, terutama pemakaian Windows bajakan yang sepertinya ini ulah Om Bill Gates yang mungkin nitip pesen ke aparat kita. Memang laptop saya isinya hampir semuanya bajakan. Kalau mau dibedah, ini dia isinya

1. Windows XP SP 2, pinjem dari kantor yang beli bajakan di mangga dua

2. Office 2007 pro bajakan burn dari teman

3. Adobe photoshop cs.8, element 5, premiere 2 hasil crackan diinternet

4. Macromedia dreamwaver mx, flash mx, firefox mx hasil crackan diinternet

5. Advance diary hasil crackan diinternet

6. Avast antivirus juga hasil crackan

7. Dlllllll

Hardisk saya 160 gb, daftar diatas baru sebagian, belum mp3 bajakan, games bajakan. Sekarang space hardisk saya masih kosong 70%. Bayangkan berapa juta uang yang saya keluarkan untuk membeli softwares tersebut yang originalnya. Sedangkan saya hobi banget utak atik komputer.

Sempat kepikiran dan mencoba untuk migrasi ke linux. Sudah dua kali saya mencoba pakai mandriva dan terakhir kali ubuntu. Tapi cuman bertahan 2 minggu. Saya tidak bisa berkorban. Kalau saya pakai linux maka saya harus kehilangan program-program kesayangan saya itu.

Oke… untuk beberapa program seperti photoshop bisa diganti dengan GIMP, Ms. Office bisa diganti dengan open office, tapi bagai mana yang lainnya. Lalu bagaimana game saya? Sekarang saya pakai CS, The Sim 2, Harry Potter and Order of Phoenix, NFS Cop Pursuit, Euro 2008 dan 2 game kecil (Zuma dan Luxor). Untuk messenger saya pakai YM. Akhirnya saya kembali ke asal. Windows.

Tapi untungnya saya masih bisa menikmati linux, saya pakai Virtual Box untuk menginstal Linux secara virtual di Windows saya. Sejujurnya saya benci tampilan windows yang pasaran, maka saya modifikasi dengan Style XP, dan beberapa program desktop (yang juga hasil crackan). Hasilnya… kadang saya punya windows yang seperti Linux, Macintos, atau Xp rasa Vista.