25 November 2008

berdamai dengan keterbatasan





Saya punya teman Eko Ramaditya namanya. Saya bertemu dengannya pertama kali 1 tahun yang lalu di perpustakaan diknas sudirman, di sebuah English club, salah satu tempat favorit saya. Ketika pertama kali saya bertemu beliau, dia masih menjadi wartawan di detik.com dan game music composer, ia juga menerima permintaan perbaikan komputer. orangnya baik, ramah, gokil abis. Rama, nama panggilannya, usianya sekitar 27. Hobinya computer (dia ngaku doyan banget utak atik software dan hardware) main game (terutama Nintendo WII ) dan menulis. Benda yang selalu di bawanya berpergian adalah laptop. Dia punya blog (www.ramaditya.com) terakhir kali saya baca blognya, sekarang ia sudah nulis buku, webmaster dan menjadi seorang motivator.
“My Goodness!!” kalimat itu yang selalu saya ucapkan setiap kali membaca blognya. Di usia semuda itu, dia sudah banyak berkarya. Beberapa musik ciptaannya dipakai oleh Nintendo; salah satu perusahaan konsol game terbesar didunia. Kalau beliau ini diibaratkan processor maka saya akan mengatakan otaknya sudah core2duo, tiga kali diatas Pentium 4. Super multi tasking; bisa melakukan banyak hal secara bersamaan.
Ketika pertama kali saya bertemu dengannya saya langsung mengutuk diri saya sendiri. Sungguh saya malu dengannya. Teman-teman… ia seorang tuna netra. Ia buta total sejak lahir. Ia berhasil mengubah vonis manusia normal tentang sudut pandang yang tidak mungkin menjadi mungkin. Saya yang normal ini sering mengatakan tidak bisa padahal saya belum mencobanya. Tuhan sudah mengingatkan saya melalui seorang Eko Ramaditya.
Smile 
Khairul Huda
http://justmysillyideas.blogspot.com

Tidak ada komentar: