13 Januari 2009

Pak Dedi Menggugat celana jeans

Empat tahun yang lalu sekolah tempat saya mengajar, membuat peraturan baru tentang busana kerja. di haruskan setiap rabu para guru, siswa dan karyawan memakai bawahan celana Jeans dan atasan bebas asal berkerah. Hampir seluruh guru dan karyawan mengamini peraturan ini karena semua orang suka Jeans, kecuali satu guru, Dedi namanya. ia guru agama.agar cerita ini tidak membingungkan, akan saya ceritakan tentang sekolah saya. Tingkatanya dari KB-SMP, ini bukan seolah islam, namun bernuansa Islam. karena bukan sekolah Islam, maka sekolah saya berada dibawah Diknas bukan Depag.

kembali ke Pak Dedi. Begitu peraturan ini keluar, beliau dengan semangat jihadnya langsung protes keras di pertemuan bulanan para guru dan karyawan untuk mengugat peraturan tersebut. Sekolah geger... Pak Dedi yang terkenal pendiam, selalu datang tepat waktu, tidak pernah melanggar peraturan, hidupnya terlihat sangat lurus itu, menjadi berita utama gossip sekolah. dan berikut pejelasan Pak Dedi...

beliau bilang kalau Jeans terlihat tidak sopan, sangat amerika (beliau sangat benci segala sesuatu berhubungan dengan barat), bukan budaya Indonesia. untungnya kepala sekolah saat itu menjawabnya dengan pintar. kata kepala sekolah..."Pak Dedi sekarang pakai dasi dan kemeja, Itu bukan budaya Indonesia. Budaya barat, kenapa bapak masih pakai itu??? budaya Indonesia adalah batik, bahkan sebagian bertelanjang dada." semua guru dan karyawan ramai mengomentari hal tersebut. lalu jawab Pak Dedi,"Kalau dasi dan kemeja kan behubungan dengan kerapihan." dan jawab Kepala sekolah "Jeans juga bisa dibilang berhubungan dengan kerapihan."

Dua tahun kemudian saya masuk disekolah ini, sampai saat ini, Pak Dedi belum mau pakai Jeans. ia tetap menganggap Jeans adalah pakaian kebarat-baratan, namun lucunya, beliau adalah penggemar Dunkin Donat :)

Tidak ada komentar: